Home / Kepala Sekolah SD SMP MTSN mengikuti Bimtek Satuan Pendidikan Aman Bencana Di Balai Kota Padang
Berita
04 Mar 2024
300 x dilihat
Padang, Peristiwa bencana alaberdampak besar kepada kehidupan masyarakat termasuk pada penyelenggaraan pendidikan. Apalagi Indonesia sebagai negara kepuluaun merupakan negara rawan bencana seperti gunung meletus, longsor dan banjir. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan dan mitigasi bencana karena kedua hal tersebut merupakan ruh kesiapsiagaan bencana.
Untuk memitigasi bencana, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) berupaya mendorong keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana. Sehingga memerlukan penanganan pada situasi darurat dan pasca bencana yang komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak.
Sekretaris Daerah Kota Padang Andree H. Algamar berharap, Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Pernyataan itu disampaikan pada saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kota Padang
Ada banyak hal yang dititipkan Andree Algamar dalam forum diskusi tentang pembelajaran penanganan musibah alam, hasil kerjasama antara Pemerintrah Kota Padang dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut. Fokusnya lebih kepada kerja bareng dari Pemerintah dengan seluruh stakeholders. Baik Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
"Kita harus bersama-sama berkomitmen dalam upaya penanganan bencana. Khususnya dari segi pencegahannya. Mulai dari hulu sampai hilir, kita harus bersama-sama bergerak," ajak Sekda Kota Padang
Digelar selama 2 hari mulai tanggal 4 hingga 5 Maret 2024 di ruangan Abu Bakar Balaikota, Andree juga memaparkan tentang kesiapan Pemerintah Kota Padang melalui BPBD Kota Padang. Baik dari segi pencegahan maupun penanggulangan bencana yang sangat rentan terjadi berulang di tengah kondisi cuaca ekstrim saat ini.
Andree Algamar mengatakan “Terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan mitigasi bencana. Pertama, harus tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana. Yang kedua adanya sosialisasi. Setiap kategori bencana perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana.
Yang ketiga, masyarakat harus mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari untuk memitigasi bencana. Selain itu masyarakat juga harus tahu cara menyelamatkan diri jika terjadi bencana yang datang sewaktu-waktu. Selanjutnya yang keempat adalah, masyarakat harus tahu bagaimana mengatur penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.
Sedangkan menurut Kalaksa BPBD Kota Padang Hendri Zulviton “kegiatan ini kita laksanakan selama 2 hari mulai dari tanggal 4 sampai tanggal 5 Maret 2024 dengan Jumlah Peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah SD, SMP, MTSN yang berada pada zona merah”
Harapannya, tentu saja para peserta bisa mengimplementasikan program SPAB secara mandiri dan terpadu di berbagai satuan pendidikan yang ada di Kota Padang maupun wilayah lain terdekat. Mari kita manfaatkan Bimtek ini sebagai sarana untuk memahami, belajar dari narasumber yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman pelaksanaan program SPAB,"
Di samping itu Kalaksa BPBD Kota Padang berharap, seluruh peserta Bimtek SPAB mampu menerapkannya secara langsung di satuan Pendidikan. Sehingga dapat menjadi tangguh dan siap menghadapi bencana. Terutama yang berada di kawasan berisiko tinggi terhadap berbagai ancaman bencana.
Turut Hadir sebagai Narasumber Sekda Kota Padang, Kalaksa BPBD Kota Padang, Dinas Pendidikan dengan Fasilitator dari KOGAMI serta Kabid PK dan Kabid KL