BPBD


Kota Padang

Home / BPBD Kota PADANG menerjunkan 8 Personil Tim Survey Penyebab Awal Banjir di Kota Padang

Berita

BPBD Kota PADANG menerjunkan 8 Personil Tim Survey Penyebab Awal Banjir di Kota Padang

31 Aug 2021

458 x dilihat

Admin

Padang, BPBD Kota Padang 8 orang personil untuk melakukan survey lokasi pasca banjir yang melanda Kota Padang pada Rabu (18/08/2021) 8 Orang tersebut melakukan survey awal Penelusuran Penyebab Banjir yang terjadi di Kota Padang terutama di wilayah Kecamatan Koto Tangah.

Menurut Barlius Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang "Curah Hujan yang cukup tinggi di Kota padang pada beberapa hari yang lewat menyebabkan Kota Padang di landa Banjir di beberapa titik, sehingga satu hari kota padang lumpuh dalam aktivitas, untuk itu kami dari BPBD Kota Padang Satu hari penuh mereka melakukan survey penyebab banjir sesuai arahan dari Bapak Walikota Padang di saat terjadinya Banjir"

Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi titik puncak curah hujan yang diperkirakan terjadi pada bulan agustus dan September ini. Titik-titik yang disurvei salah satunya adalah wilayah Kecamatan Koto Tangah yang mana berdasarkan kejadian kemaren kita melihat terjadi di daerah Anak Aia, Air Pacah, Dadok Tunggul Hitam dan lainnya, kata Barlius. 

Selain itu Tim inipun juga dalam waktu dekat akan menginventarisasi penyebab-penyebab lainnya, seperti daerah Jalur sungai Batu Busuk yang mana di situ rawan akan adanya Pohon-pohon yang berukuran besar yang tumbang dan menghambat akses sungai, dan disitulah akan menyebabkan terjadinya Banjir Bandang” Ujar Barlius 

 

Perkiraan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan terkait potensi bencana akibat cuaca buruk. BMKG Minangkabau menganalisis potensi cuaca buruk ini disebabkan karena adanya pola gangguan di Sumatera Bagian Tengah.

Bukan hanya di Sumatera Barat, BMKG juga mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem hingga banjir di sejumlah Provinsi di Indonesia. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan provinsi yang diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, dan Banten.

Selain itu cuaca ekstrem juga akan melanda Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Waspada banjir bandang di Riau, Sumatera Barat dan Jambi," kata Guswanto mengutip Antara, Minggu (15/8).

Ia menjelaskan bahwa potensi pertumbuhan awan hujan merupakan dampak dari peningkatan aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial.

"MJO dan Gelombang Rossby Ekuatorial adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah yang dilewatinya," kata Guswanto.

Bagikan :