Padang, — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang secara rutin melakukan pemantauan pengaktifan sirene peringatan dini tsunami setiap tanggal 26 pada pukul 10.00 dan 10.10 WIB. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi ancaman bencana tsunami, Senin (26/5).

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 23 titik sirene peringatan dini tsunami yang telah terpasang di berbagai lokasi strategis di sepanjang wilayah pesisir Kota Padang.

“Setiap tanggal 26 kita aktifkan sirene pada pukul 10.00 WIB sebagai simulasi dan pengecekan alat peringatan dini tsunami. Ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk memastikan alat dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya,” jelas Hendri.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik saat mendengar bunyi sirene pada tanggal tersebut. Menurutnya, pemantauan ini bukan pertanda adanya bencana, tetapi semata-mata merupakan bagian dari latihan dan edukasi masyarakat.

“Kami berharap masyarakat memahami bahwa ini adalah bentuk kesiapsiagaan. Dengan rutin mendengar dan mengenali suara sirene, masyarakat akan lebih tanggap jika suatu saat terjadi kondisi darurat sesungguhnya,” tambahnya.

BPBD Kota Padang terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, salah satunya melalui edukasi dan simulasi berkala seperti ini.